Jumat, 07 Desember 2012

4 .Simulator Network GNS3


A. Pengertian

GNS3   adalah    network   simulator    grafis    yang    memungkinkan    simulasi    jaringan    yang kompleks.Untuk memungkinkan simulasi lengkap, GNS3 sangat terkait dengan:
a.         Dynamips, program inti yang memungkinkan emulasi Cisco IOS.
b.        Dynagen, berbasis teks front-end untuk Dynamips.
c.       Qemu, sumber generik dan membuka mesin emulator dan virtualizer.

GNS3 adalah alat pelengkap yang sangat baik untuk laboratorium nyata bagi network engineer, administrator dan orang yang ingin lulus sertifikasi seperti CCNA, CCNP, CCIP, CCIE, JNCIA, JNCIS, JNCIE.

Hal ini juga dapat digunakan untuk fitur eksperimen Cisco IOS, JUNOS Juniper atau untuk memeriksa konfigurasi yang perlu digunakan kemudian pada router nyata.

Proyek ini merupakan sumber program, terbuka gratis yang dapat digunakan pada beberapa sistem operasi, termasuk Windows, Linux, dan MacOS X.

1.fitur ikhtisar

a.         Desain kualitas tinggi dan topologi jaringan yang kompleks.
b.        Persaingan banyak platform Cisco  IOS router,  IPS, PIX dan ASA firewall, JUNOS.
c.        Simulasi Ethernet sederhana, ATM dan Frame Relay switch. 
d.    Koneksi jaringan simulasi ke dunia nyata!
e.    Packet capture menggunakan Wireshark. [2]

2. Cara penggunaan GNS



Sesudah menginstall aplikasi tersebut. Kemudian jalankan aplikasi maka tampilan akan seperti ini :
sebelumnya aplikasi ini akan meminta OS (Operating System) masing – masing yang mana perangkat – perangkat di sebelah kiri mempunyai OS yang berbeda – beda, inilah keunikan dari simulator   ini,   lain   halnya   dengan   simulator   lain,   simulator   ini   membuat   kita   seakan mengkonfigurasi perangkat itu langsung dengan OS yang asli di mana mempunyai fitur – fitur perintah yang lengkap. Langkah yang harus dilakukan setelah mendownload IOS-nya adalah :

1. Klik “edit” dimenu bagian atas => kemudian klik “IOS images and hypervisors” maka akan muncul tampilan seperti ini



2. Di bagian “image file”  klik  kemudian cari IOS yang sudah di download tadi

3. Di bagian platform pilih dan sesuaikan dengan IOS yang di browse tadi

4. Setelah itu klik “save” dan “close”

Setelah itu kita bisa melakukan drag atau klik router yang sudah kita isi IOSnya (misal mengisi IOS c1700) kebagian workspace

Kemudia  kita  hidupkan  Router  dengan  cara  klik  tombol  yang  berada  pada  toolbar emulation diatas.  Kelebihan dari GNS3 adalah memakan kinerja dari processeor PC kita  , seolah – seolah PC kita menjadi router  tersebut, untuk menanggulanginya GNS3 mempunyai feature Idle PC, supaya tidak mengganggu kinerja dari processeor kita.

1. Klik kanan pada Router

2. Kemudian pilih Idle PC, maka akan tampil



3. Kemudian pilih nilai diantara item idle PC, lebih baik dipilih jika ada tanda „*‟

4. Setela itu proses kita akan seperti semula

3.Konfigurasi

3.1 Konfigurasi Umum

·         Jalankan GN3, lalu buka menu Edit > Preferences > General



·         Terminal command default menggunakan program telnet bawaan Windows. Jika anda lebih suka  menggunakan Putty, ganti parameter berikut: start telnet %h %p menjadi (sesuaikan dengan letak  folder putty anda): start d:\programs\putty -telnet %h %p Parameter-parameter yang bisa digunakan: %h = host; %p = port; %d = device name.
·         Project  directory adalah  direktori  /  folder  default  tempat  file  network  *.net  akan disimpan.
·          IOS/PIX directory adalah folder penyimpanan IOS image anda.
·         Configuration   file adalah   file   konfigurasi   GNS3.   Semua   perubahan   konfigurasi tersimpan disini.


3.2 Konfigurasi Dynamis

·         Masih di menu Preferences: Edit > Preferences > Dynamips



·         Tab Dynamips.
·         Executable Path. Letak file executable dynamips yang disimpan saat instalasi.
·         Working directory. Direktori kerja Dynamips. File nvram, bootflash, atau ghost RAM router virtual akan disimpan di folder ini.
·         Automatically clean the working directory. Default dipilih. Akan menghapus file yang digenerate oleh Dynamips, seperti nvram, ghost file, bootflash, dll.
·         Enable ghost IOS feature. Default dipilih. Beberapa router akan menggunakan IOS dari satu file ghost secara bersama-sama.
·         Enable mmap feature. Default dipilih. Mengemulasikan nvram router ke dalam sebuah file. Disimpan di direktori kerja Dynamips.
·         Enable sparse memory feature. Default tidak dipilih.
·         Tab Hypervisor Manager.
·         Memory  usage  limit  per  hypervisor.  Batas  memory  per  hypervisor.  Nilai  default 512MB.  Jika  Default  RAM  yang  dibutuhkan  sebuah  router  256  MB,  maka  sebuah hypervisor  hanya  bisa  menangani  2  router.  Router  ketiga  otomatis  akan  ditangani hypervisor selanjutnya. Contoh pada file *.net jika dibuat 3 router dengan default RAM 256, router jogja secara otomatis akan ditangani hypervisor port 7201 :


[localhost:7200]
[[7200]]
image = c7200-adventerprisek9-mz.124-4.T1.bin
[[ROUTER jakarta]]
slot1 = PA-8T
s1/0 = semarang s1/0 s1/1 = solo s1/1 [[ROUTER semarang]] slot1 = PA-8Ts1/0 = jakarta s1/0 s1/1 = solo s1/0 s1/2 = jogja s1/0 [localhost:7201] [[7200]]
image = c7200-adventerprisek9-mz.124-4.T1.bin
[[ROUTER jogja]]
slot1 = PA-8T
s1/0 = semarang s1/2 s1/1 = solo s1/2



·         se Hypervisor Manager when importing. Default dipilih. Saat membuka file network .net GNS3 akan otomatis distart. Jika tidak dipilih, hypervisor harus distart manual

a.  Catalyst

Memang  saat  ini  IOS  Catalyst  Switch  belum  didukung  oleh  Dynamips  (dan  tentu  saja
GNS3). Sebagai gantinya, gunakan IOS 2600, 3600, atau 3700 plus modul NM-16ESW.

Atau yang lebih sederhana lagi gunakan Node Type > Ethernet switch yang mendukung enkapsulasi  802.1q  (vlan). Ethernet  swtich juga  bisa  dihubungkan  dengan  real  network melalui Node Type > Cloud.



b.  Frame Relay & ATM Switch

Seperti  menggunakan  Ethernet  switch,  GNS3  /  Dynamips  juga  menyediakan  perangkat Frame Relay  switch  yang nggak  perlu  IOS.  Konfigurasinya juga sangat  mudah, tinggal lakukan saja mapping source /  destination port dan DLCI. Perangkat lainnya seperti ATM switch dan ATM bridge juga tersedia.

c.   Console Dynagen

Seperti   yang  sudah  saya   singgung  diatas,  GNS3  tetap  menyertakan  console  untuk menjalankan  perintah-perintah dynagen. Untuk menampilkan semua perintah ketik „help„. Untuk   melihat   detail   perintahnya   ketik   „help   „   atau   „   ?„ (kebanyakan perintah tidak dilengkapi dengan help)

d.  Capture Paket

GNS3  menyediakan  kemudahan  dalam  melakukan  capture  paket.  Klik-kanan  pada  link, klik Capture.  Hasil  capture  akan  tersimpan  di  folder  Capture  yang  sudah  dikonfigurasi sebelumnya.

Untuk  melakukan  capture  via  console,  gunakan  perintah  : capture   
. Untuk stop capture: no capture . Contoh:

capture R0 f0/0

no capture R0 f0/0

capture  R2  s1/0  R2.cap  HDLC (untuk  interface  serial  pastikan  juga  enkapsulasi  yang digunakan)

no capture R2 s1  [1]

sumber :

Selasa, 04 Desember 2012

3. Konsep referensi TCP/IP


A.Jelaskan apa itu TCP/IP


TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standarkomunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar datadari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapatberdiri sendirikarena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebutdiimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasiIstilah yangdiberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagaisebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untukmembentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringanterbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yangdigunakansehingga dapat digunakan di mana sajaProtokol ini menggunakan skemapengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yangmengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satusama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocokuntuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluargaUNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktumengingat semakin banyaknyakebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan olehbeberapa badanseperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB),dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atasTCP/IPskema pengalamatandan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yangdisebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

Sumber: *mulyadyadi . Apa yang dimaksud TCP/IP. Diperoleh 24 November 2012, dari http://mulyadyadi.blogspot.com/2010/08/apa-yang-di-maksud-dengan-tcpip.htmll

B.Jelaskan beda konsep TCP/IP dengan konsep OSI

OSI LAYER (Open Systems Interconnection)
OSI Layer.
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
TCP/IP
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Sumber: *iruelbima.perbedaan antara OSI dan TCP/IP. Diperoleh 24 November 2012, dari http://iruelbima.wordpress.com/2011/04/05/perbedaan-antara-osi-dan-tcpip/


C.Jelaskan lapisan-lapisannya dan sebut perangkat tiap layer

--Jelaskan tentang IP address dan pembagiannya
IP address adalah cara komputer berkomunikasi dengan komputer lain di jaringan. IP address bisa diibaratkan seperti ‘alamat rumah’ untuk komputer. Karena digunakan sebagai pengenal komputer yang satu dengan yang lain maka IP address tidak boleh sama. IP address yang masih digunakan saat ini adalah IP versi 4 (32 bit) dan yang akan banyak digunakan di masa depan adalah IP versi 6 (128 bit).
IP versi 4 dibagi menjadi 5 kelas yaitu kelas A, B, C, D dan E. Untuk IP kelas D dan E digunakan untuk kepentingan khusus seperti multicasting. Jadi yang digunakan secara umum adalah IP kelas A, B, dan C.
IP address terdiri dari 32 bit (binary digit) yaitu 0 dan 1. 32 bit tersebut dikelompokkan dalam empat bagian, masing-masing 8-bit yang disebut octet. Supaya IP address mudah dimengerti, maka tiap octet ditampilkan dalam bentuk desimal, dipisahkan dengan dot atau tanda titik.
32-bit IP address terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama menunjukkan network dan bagian kedua menunjukkan host dalam network tersebut. Sebagai contoh IP address 192.168.17.27  maka tiga oktet pertama (192.168.17), menunjukkan networknya, dan octet terakhir, (27) menunjukkan host. Bagian network menunjukkan di jaringan mana host tersebut berada. Router hanya butuh informasi tentang bagian network, tanpa perlu tahu dimana masing-masing host tersebut berada.

Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada bit pertama berikan angka  
0 sampai dengan 127
Karakteristik

Format                         : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhh
Bit pertama                 : 0
Panjang NetID            : 8 bit
Panjang HostID          : 24 bit
Byte pertama              :  0 – 127
IP Kelas A                  : 1 - 127
Subnet mask             : 255.0.0.0
N. H. H. H

Kelas B
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191).
Karakteristik
 Format                        : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Dua bit pertama          : 10
Panjang NetID            : 16 bit
Panjang HostID          : 16 bit
Byte pertama               : 128 – 191
Jumlah                         : 16.384 kelas B
Range IP                     : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP                    : 65.532 IP Adders pada tiap kelas B
IP Kelas B                  : 128 - 191
Subnet mask             : 255.255.0.0
N. N. H. H


Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223).
Karakteristik
Format                         : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Tiga bit pertama          : 110
Panjang NetID            : 24 bit
Panjang HostID          : 8 bit
Byte pertama               : 192 – 223
Jumlah                         : 2.097.152 kelas C
Range IP                     : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP                    : 65.532 IP Adders pada tiap kelas C

Kelas D
IP Addres kelas D dipergunakan untuk  IP Adders  multicasting. 4 bit pertama IP Addres kelas D diset 1110. Bit bit seterusnya diatur sesuai multicasting grup yang menggunakan IP Adders ini.
Dalam multicasting tidak dikenal host ID dan network ID.
Karakteristik               :
Format                         : 1110mmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmm
4 Bit pertama              : 1110
Bit multicasting           : 28 bit
Byte inisial                  : 224 – 247
Diskripsi                      : Kelas  D adalah ruang alamat multicasting RFC (1112)


Sumber: *bluevence7 . IP Addres dan Pembagiannya. Diperoleh 24 November 2012, dari http://bluevence7.blogspot.com/2012/07/ip-address-dan-pembagiannya.html


--Jelaskan tentang network address

Network address  merupakan sebuah kode informasi yang digunakan oleh komputer sebagai identifikasi, seperti menggunakan informasi alamat rumah Anda untuk mengirimkan dan menerima email melalui layanan pos. Sebuah network address dalam dunia komputer pada dasarnya memilliki cara kerja yang sama dengan alamat rumah yang digunakan oleh layanan pos tersebut. Tanpa menggunakan informasi ini (network address), gagasan dari Internet tidak akan mungkin dapat terealisasi.
Seperti pada layanan pos, sebuah komputer harus mengetahui di mana tempat pengiriman informasi. Network address merupakan satu set informasi identitas unik yang dapat digunakan untuk menemukan alamat tujuan yang tepat. Semua informasi yang ditransmisikan pada jaringan, baik pada jaringan lokal maupun Internet membutuhkan network address sebagai identifikasi dari setiap komputer yang terdapat di dalamnya.
Terdapat beberapa cara network address dapat dikonfigurasikan pada sebuah komputer. Cara yang paling umum adalah untuk menggunakan sebuah protocol yang dikenal dengan IP (Internet Protocol). Sebuah alamat yang menggunakan protocol ini dapat disebut sebagai IP address alias alamat IP, dan informasi pada IP address terdiri dari 32 bit data (Ipv4). Sebuah komputer akan memiliki sebuah IP address ketika sedang terhubung pada Internet, walaupun juga dapat berubah secara periodik, dan juga dapat di-reset secara manual.
Tipe protocol lain yang adalah MAC (Media Access Control) address. Tipe network address ini memiliki informasi yang sangat penting, di mana merupakan sebuah identitas yang benar-benar unik pada sebuah komputer (terdapat pada Network Interface Card / NIC), di mana sebuah MAC address tidak pernah dapat diubah (terkecuali dilakukan penggantian NIC).